Otak
kanan yang kreatif dan inovatif menurut Purdi E. Chandra sudah cukup memadai
sebagai bekal terjun ke dunia bisnis, walau dalam skala usaha kecil menengah. Direktur Utama Primagama ini menilai banyak orang
ragu dalam berbisnis karena terlalu pandai. Sementara itu, orang yang oleh
guru-guru formal dianggap bodoh, justru menjadi seorang wirausaha yang sukses. Penyebabnya, menurut Purdi, jika orang
terlalu pandai akan mengetahui risiko berbisnis, terlalu banyak pertimbangan,
justru mereka tidak berani menerjuni bisnis. Takut gagal, akhirnya gagal
mencoba. Celaka! Ya, kan? Ya, toh? Ini cara berpikir otak kiri. Sebagai
entrepreneurship sejati, seharusnya mindset yang dibangun
adalah konsep berpikir kerja otak kanan; action dulu, baru dipikir dan
dievaluasi.
Perjalanan Purdi E. Chandra
sebagai wirausahawan sukses selalu mengandalkan otak kanan, tidak banyak
petimbangan. Jalankan dulu bisnisnya, baru mikir. Alasannya, kalau usaha sudah
dibuka, pasti akan mikir. Mikir bagaimana agar usahanya jalan dan menghasilkan
untung. Ya, kan? Ya, toh? Bondho nekad jadi andalan. Ia tinggalkan kuliahnya di
empat fakultas di UGM dan IKIP Yogyakarta. Lalu dengan modal Rp300 ribu ia
dirikan lembaga bimbingan tes Primagama pada 10 Maret 1982 di Yogyakarta. Sebuah
peluang bisnis potensial yang kala itu tidak banyak dilirik orang. Ia sukses
membuat Primagama beromset hampir 70 milyar per tahun, dengan 167 cabang di
lebih dari 106 kota.
Menyusul kemudian, Ia dirikan
IMKI, AMIKOM, Entrepreneur University, dan terakhir Sekolah Tinggi Psikologi di
Yogyakarta. Grup Primagama pun merambah bidang radio, penerbitan, jasa wisata,
ritel, dll. Semua itu dimulai dengan keberanian mengambil risiko.Bisa saja
memulai usaha kecil
menengah.
Bagi Purdi, entrepreneur sukses pastilah bisa menciptakan banyak lapangan kerja. Namun, itu saja tidak cukup berarti bagi bangsa ini. “Saya memimpikan bisa melahirkan banyak lagi pengusaha-pengusaha. Dengan demikian, makin banyak pula lapangan kerja diciptakan. Itulah Mega Entrepreneur,” ungkap Purdi dalam kesempatan wawancara dengan Edy Zaqeus dan David S. Simatupang yang dimuat di majalah Berwirausaha.
Bagi Purdi, entrepreneur sukses pastilah bisa menciptakan banyak lapangan kerja. Namun, itu saja tidak cukup berarti bagi bangsa ini. “Saya memimpikan bisa melahirkan banyak lagi pengusaha-pengusaha. Dengan demikian, makin banyak pula lapangan kerja diciptakan. Itulah Mega Entrepreneur,” ungkap Purdi dalam kesempatan wawancara dengan Edy Zaqeus dan David S. Simatupang yang dimuat di majalah Berwirausaha.